Sunday, October 24, 2010

I'm an Uncle Now!

Minggu kemarin, lebih tepatnya 19 Oktober 2010, lebih tepatnya lagi pukul 10.57, gw telah resmi mempunyai keponakan baru dari kakak perempuan gw satu-satunya. Keponakan yang lucu, imut, mungil itu bernama panggilan Jehan, dengan nama lengkap Jehan Aqila Rai, anak dari kakak gw, Yasmin Aulia Hayyu, dan suaminya Yogi Tujuliarto. Bayi itu lahir di RSAB Harapan Kita dengan dokter kandungannya adalah bokap dari temen gw sendiri. Panjang lahir 45 cm dengan berat lahir 2945 gram. Alhamdulillah, bayinya dan ibunya lahir dengan selamat, langsung nangis, walaupun sempet kuning, nggak ada cacat bawaan, dengan operasi SC, tentunya dengan indikasi medis karena usia kandungan yang udah masuk ke minggu-41.

Usia 9 jam

Praktis, dengan adanya bayi baru di keluarga gw, sistem panggilannya jadi berubah. Kakak gw dan suaminya lebih memilih untuk nantinya dipanggil Bunda dan Abi. Bokap dan nyokap gw lebih memilih untuk dipanggil Eyang. Sementara gw masih bingung nantinya mau dipanggil apa. Dipanggil Om kesannya kayak om-om gitu, dipanggil Paman juga kesannya kaku banget, dipanggil Uncle kesannya sok internasional, sementara itu dipanggil Paklik (singkatan dari bapak cilik) kesannya kok ndeso gitu. Jadilah gw belum menentukan panggilan yang tepat buat si kecil Jehan ini.

Keasikan disinar

Sejak adanya Jehan di rumah gw juga, mood orang-orang serumah jadi ceria semua. Singkatnya adanya bayi baru berarti ada mainan baru yang harus dijaga. Walaupun sekarang si bayi masih nggak bisa melek karena belum berumur seminggu, tetep aja bikin betah untuk diliatin terus-terusan. Semua perhatian serumah tertuju ke dia, kalo nangis orang serumah ikut sibuk. Kalo lagi nggak tidur orang serumah rebutan ngegendong, pokoknya happy banget ada si Jehan di rumah. Weekend ini yang dipenuhi banyak tamu yang datang ke rumah gw buat menyambangi si Jehan terasa nggak capek gara-gara dia.

Kehebohan sebelum dia lahir juga nggak kalah serunya. Menjelang usia gestasi 38 minggu, semua orang di rumah panik kalo kakak gw tiba-tiba mules. Eh, bukannya kakak gw aware di rumah, malah lebih sering keluar jalan-jalan waktu itu. Sempet gw belajar buku Williams Obstetrics untuk mempelajari persalinan normal doang. Sempet juga gw melakukan pemeriksaan obstetri dan VT ke kakak gw sendiri. Nggak ada pasien, keluarga sendiri pun jadi. Setelah 2 minggu ditunggu-tunggu nggak nongol juga bayinya akhirnya diputuskan untuk SC.

Kebetulan juga saat ini, gw udah selesai stase di modul bedah dan bersiap untuk masuk ke modul anak yang artinya apa? Artinya adalah gw bisa menjadikan Jehan sebagai bahan ajar gw (maafin ya ponakanku). Pas banget gw bisa mempelajari dia sejak jaman neonatus sampe nanti usia sekitar 3 bulan. Itung-itung untungnya buat si Jehan adalah nanti dia punya dokter (muda) anak pribadi. She is truly a lucky girl.


Monday, October 11, 2010

Another Dream: Exploring Indonesia

Setelah minggu kemarin perhelatan Garuda Indonesia Travel Fair diselenggarain, gw jadi ingin sekali mewujudkan cita-cita keliling Indonesia. Seperti kata pepatah: explore your home country first before travel abroad!. Walaupun itungannya lebih mahal dibandingin dengan jalan-jalan ke luar negeri yang tinggal naik pesawat itu, tapi perasaan bangga dan kekayaan alam negeri sendiri rasanya nggak ternilai. Jujur, kalo boleh dibilang, Jawa dan Bali masihlah tempat yang paling nyaman untuk dieksplorasi di Indonesia, karena selain sarana transportasi yang memadai, kekayaan budaya dan kulinernya masih dapat diterima semua orang. Tapi ya bosen juga kalo udah 22 tahun jadi WNI masih Jawa-Bali aja yang diubek-ubek, ditambah Madura, Lombok dan sebagian kecil Sumatera (Lampung). Sisa 17.475 pulau lainnya masih nol, belum pernah gw kunjungi.

Balik lagi ke event tadi, ujung-ujungnya gw cuma lihat-lihat aja tanpa beli tiket. Lha wong jadwal libur gw sendiri susah ditebak, selain itu gw dan teman-teman gw udah beli tiket liburan tahun depan dengan harga super duper murah ke (lagi-lagi) Bali-Lombok. Selain itu juga harga tiket Garuda Indonesia nggak cocok buat traveling murah, mendingan uang sisanya dibuat wisata kuliner di tempat tujuan. However, gw salut ke Garuda Indonesia yang armada barunya cakep bener, bikin maskapai lain serasa bajaj yang ditandingin sama taksi.

Kalo ditanya tujuan apa yang paling ingin dikunjungi di Indonesia, sebenernya ada banyak banget. Kalo mau disebutin bisa aja gw nyebutin sejumlah propinsi yang ada di Indonesia. Tapi setelah dinilai sana-sini akhirnya gw memilih. Inilah 3 destinasi-yang-paling-ingin-dikunjungi dari daftar tempat-tempat di Indonesia yang belum pernah gw jamah:

1. Komodo-Ende-Maumere
Inilah destinasi utama gw kalo seandainya gw mampu untuk keliling Indonesia. Daerah ini serasa surganya backpacker, walaupun sarana transportasi di sini masih kayak di Afrika. Yang makin bikin gw ngiler adalah tempat ini juga pernah kena syuting program backpacking-nya National Geographic. Kenapa daerah ini jadi pilihan utama? Pertama, alamnya masih bagus banget, ada kombinasi antara pantai yang biru sama pegunungan sama Danau Kelimutu. Kedua, apalagi kalo bukan kuliner seafood  yang fresh from the sea, yang bahkan kita tinggal pesen ikan apa aja ke nelayan, trus nelayan itu melaut sebentar dan datang lagi untuk membawakan santapan kita. Ketiga, orangnya kelihatannya ramah-ramah. Kalo udah menginjakkan kaki ke Pulau Flores, rasanya nggak afdol juga untuk menyeberang ke Pulau Komodo.
 
2. Raja Ampat
Inilah dia tujuan wisata yang paling banyak dicari orang di Indonesia akhir-akhir ini. Sayang sekali nggak ada penerbangan langsung ke daerah ini. Menurut Conservation International, Kepulauan Raja Ampat memiliki keragaman bawah laut terkaya di dunia. Bisa dibayangkan kan? Begitu nyemplung ke lautnya langsung disambut sama ratusan makhluk bawah laut. Hanya saja, pergi ke sini berarti cuma wisata alam aja, karena wisata budaya sama wisata kuliner belum digarap secara serius oleh pemerintah daerahnya. Yang pasti dilengkapin sebelum pergi ke sini adalah: diving license!
 
3. Manado-Bunaken
Diver luar negeri lebih mengenal Bunaken daripada Indonesia, sebagaimana orang luar negeri juga lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Itu udah cukup menandakan bahwa Bunaken wajib dikunjungi kalo ada kesempatan keliling Indonesia. Sempat diklaim sebagai salah satu spot diving atau snorkeling terbaik di dunia, wilayah itu (Sulawesi Utara) juga memiliki kuliner yang enak banget. Lagi-lagi, diving license menjadi hambatan.

Untuk tempat-tempat lainnya yang nggak kepilih dari Sabang sampai Merauke, jangan bersedih hati. Gw akan usahain untuk menjelajahi seluruh Indonesia suatu hari nanti.