Friday, August 17, 2012

Kehidupan Puskesmas


Oke, hari-hari terakhir ini merupakan puncak kebosanan gw selama masa internship di Kabupaten Bekasi ini. FYI, gw saat ini lagi bertugas di Puskesmas Setu 1, salah satu dari dua puskesmas yang melayani warga Kecamatan Setu, Bekasi. Di sini gw bertugas bareng empat teman seangkatan gw, yaitu: dr. Citra Ariani, dr. Fatia Permata Sari, dr. Melinda Sari, dan dr. Paul Samuel Kris Manengkei. Penduduk di kecamatan ini juga cukup banyak dan bervariasi soalnya langsung berbatasan dengan wilayah Kota Bekasi. Pernah dengar yang namanya TPA Bantargebang? Nah, daerah gw ini lebih jauh dari situ. Total ada 70++ km yang harus gw jalani pulang-pergi tiap hari dari rumah gw yang ada di bilangan Tebet. Kalo masuk lewat jalan tol Jakarta-Cikampek, anda harus keluar di pintu tol Tambun sebelum menjalani hampir 10 km masuk ke dalam lagi. Desa yang merupakan wilayah puskesmas gw ini ada lima desa: Burangkeng, Cibening, Cijengkol, Ciledug, dan Lubang Buaya. Nah sudah kebayang sama demografi daerah ini? Gw akan lanjutkan ceritanya.

Balik lagi ke topik awal, gw telah mencapai puncak kebosanan selama di sini. Kenapa begitu? Karena memang sudah bosen aja (-__-"). Nggak deng. Sebenarnya banyak faktor yang berpengaruh. Pertama, gara-gara jaraknya yang super jauh dan butuh pengorbanan ekstra untuk menuju ke sana. Belum lagi jalanan di sana belum rata, masih ada yang berbatu-batu dan meminta ban mobil untuk bersabar menjalani cobaan.

Kedua, gara-gara irama kerja yang terlalu stagnan, bahkan saking stagnannya bisa dibilang terlalu santai. Secara pembagian kerja, tugas di puskesmas ini bisa dibagi ke lima bagian: balai pengobatan (BP), kesehatan ibu dan anak (KIA), posyandu/posbindu, puskesmas pembantu, dan puskesmas keliling/penyuluhan. Jadi selain dua orang yang melayani pengobatan di puskesmas, tiga orang lainnya mestinya harus kerja di luar puskesmas. Transportasi paling efektif tentu saja dengan sepeda motor, tapi syaratnya harus tahan sama panasnya udara Bekasi. Khusus untuk posyandu, tiap putaran di sini kami harus keliling posyandu yang tersebar di lima desa dan bagi-bagi gratis vitamin A dan imunisasi. Khusus untuk puskesmas pembantu yang letaknya nun jauh di Desa Ciledug, tugas di sini itu sangat super membosankan. Selain harus berpanas-panasan di jalanan yang jauh, kadang-kadang pasien di puskesmas pembantu itu cuma dua pasien/hari. Bisa dibayangkan betapa "krik-krik"-nya tugas di sini.

Ketiga, gara-gara ada kewajiban masuk tiap hari, bahkan + piket di hari Sabtu. Beda dengan di RSUD sebelumnya, jadwal gw nggak bisa gw atur sedemikian rupa sehingga jaga bisa diselingi sama liburan. Kalo sebelumnya gw bisa ambil libur hingga dua minggu, jangan harap di puskesmas itu bisa terjadi.

Keempat, gara-gara variasi pasien puskesmas yang itu-itu aja. Selama di RSUD gw bisa enjoy aja ngerjain tugas sehari-hari karena pasiennya nggak itu-itu aja. Tugas di puskesmas itu menyenangkan buat yang menyukai pengobatan preventif, tapi nggak menyenangkan buat yang menyukai pengobatan kuratif. Nggak di BP, nggak di KIA, semua pasien hampir sama: batuk pilek. Nggak heran kalo tangan gw capek nulis resep PCT, GG, CTM ke hampir semua pasien di sini. Sampai-sampai gw pingin untuk fotokopi tulisan resep yang cuma dikosongin jumlah obatnya aja, jadi gw bisa melayani pasien lebih cepat. Buat orang-orang yang haus belajar, jangan harap bisa belajar banyak penyakit di puskesmas. Puskesmas itu tempat belajar program-program kesehatan pemerintah.

Kelima dan yang terakhir, gara-gara udara Bekasi yang panas di musim kemarau ini. Awan di sini seolah bisa menipu, kadang-kadang menjelang siang awannya gelap, eeh di tengah siang matahari terik lagi. Belum lagi faktor polusi industri yang ada di kawasan Bekasi. Mungkin juga karena faktor gw memulai tugas di sini di bulan puasa, jadi udara yang panas malah bikin sedatif.

Sekian dulu aja deh, kalo ada perkembangan terbaru akan gw update di blog-blog gw yang selanjutnya. Keburu bakal mudik juga soalnya jadi gw nggak bisa berpanjang lebar di postingan ini. Selamat mudik dan selamat Idul Fitri. Mohon maaf bila ada salah, terutama kalo postingan kali ini nggak bermutu.