Menjelang akhir kuliah, gw sedang disibukkan oleh yang namanya seminar. Total ada 2 seminar yang gw pegang: 1 seminar emergensi anak dan 1 seminar emergensi umum. Dan siang itu gw berencana nyebarin poster ke daerah selatan Jakarta. Gw harus ngambil poster tersebut di rumah teman gw di Fatmawati, Jakarta Selatan, terus menuju ke RS pertama di daerah Buncit, Jakarta Selatan. Habis men-drop poster di situ gw langsung ke Depok. Di sini cerita dimulai.
Di daerah Lenteng Agung, gw merasa mobil gw melindas sesuatu, tapi gw nggak nyadar itu apaan. Sampai di tengah Margonda barulah gw nyadar ban gw kempes total. Sh*t! Kesialan pertama. Setelah menepi di tempat yang agak kosong, gw berencana untuk mengganti ban mobil. Begitu dongkrak udah selesai gw keluarin dan mau gw pasang di bawah mobil, hujan mulai turun! Kesialan kedua. Memang waktu mau jalan ke arah Depok, langit di atasnya udah hitam banget. Terpaksa gw masukin lagi alat-alat ganti ban ke bagasi sambil ninggalin dongkrak di bawah mobil. Gw harus menunggu hingga hujan agak reda ± 1,5 jam kemudian. Untung ada sandwich dan Aqua yang gw beli sebelum gw berangkat ke Depok jadi bisa lumayan mengisi perut, selebihnya hanya ada BB, radio, dan kursi buat tidur.
Menjelang hujan mau reda, gw ambil payung dan alat ganti ban dari bagasi, dan mulai mendongkrak. Di tengah mendongkrak, gw didatangin sama orang yang nawarin bantuan. Penawaran pertama, dia nawarin untuk masukin ke bengkel, gw tolak dengan halus karena gw bisa ganti ban sendiri. Kedua kali, dia nawarin penawaran yang sama, diulang lagi untuk ketiga kalinya, begitu juga yang keempat, kelima, dst. Setelah gw amatin ternyata dia adalah orang skizofrenia alias orang nggak waras! Kesialan ketiga. Dia merasa bahwa gw adalah kakaknya. Oh, kenapa di saat gw butuh waktu dan konsentrasi untuk ganti ban, malah ada orang seperti ini yang cerita segala macam di samping gw. Gw cuma menanggapi dia ngomong selama 15 menit, udah berasa jadi psikiater dadakan. Begitu gw dan dia selesai mengakhiri percakapan, dia pindah ngomong ke pengendara motor yang menepi di belakang gw untuk memakai jas hujan. Dengan topik pembicaraan yang sama. Haduuh...
Akhirnya gw selesai mengganti ban dan men-drop semua poster ke tempat tujuan. Pulang dari Depok masih harus disambut dengan kemacetan menjelang malam minggu ditambah hujan yang masih mengguyur Depok dan Jakarta Selatan. Total dalam sehari gw menghabiskan waktu menyetir dan diam di mobil 6 jam. Bukan sesuatu yang ingin diulang lagi.
Numpang tanya, kalo koas di dharmais itu pakenya sneli lengan pendek atau panjang btw? kalo dr umum/PPDS itu pakenya sneli lengan pendek ya? thank you infonya.
ReplyDelete