Gelar itu datang juga setelah ditunggu-tunggu beberapa tahun: Juara Umum Dekan Cup (DC) 2010. Yang bikin gw seneng tentu gelar itu jadi ajang pembuktian bahwa angkatan gw (FKUI 2006) memang pantas jadi yang terbaik di ajang olahraga kampus. Yang bikin gw seneng dobel adalah gelar ini datang di saat menjelang akhir kepengurusan gw sebagai ketua senat tingkat, padahal gw nggak ada proker apa-apa untuk bikin target di DC kali ini.
DC saat ini adalah DC yang pertama kali diikuti oleh angkatan gw sejak angkatan gw di-banned setahun nggak boleh ikut kompetisi DC 2009. Peristiwa di-nggak-boleh-ikutnya angkatan gw tahun lalu ini boleh dibilang sebagian kesalahan gw dan angkatan gw dalam menyelenggarakan DC 2008, sebagian lagi karena masih adanya aroganisme senioritas di kampus gw. Sakit hati? Tentu. Kecewa? Apalagi. Siapa yang nggak sakit hati angkatannya dicampakkan begitu aja dari acara yang memang ditujukan untuk nyatuin semua angkatan. Kata orang sih ini buat jadi bahan pelajaran buat angkatan gw. Tapi kata gw, ini cuma jadi bahan pemuasan bagi sebagian orang untuk ngelihat angkatan gw hancur (selama setahun). Bagi gw, angkatan gw nggak ngambil pelajaran apa-apa dari sini, malah mempersiapkan diri biar tahun depan bisa berkompetisi dengan baik.
Untuk DC 2010 ini, angkatan 2006 bisa menggondol total 7 medali; 5 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu. 5 medali emas didapet dari cabang futsal, cabang tenis meja (2 medali), sama cabang tenis (2 medali). Medali perak didapet dari cabang basket. Medali perunggu didapet dari cabang sepakbola. Agak ironis sebenernya distribusi medali DC (dan juga kompetisi lain macam Olimpiade) yang nggak adil buat cabang-cabang gede semacam sepakbola. Sementara cabang-cabang kecil yang banyak kelasnya malah medalinya lebih banyak.
Futsal dimainin dengan baik oleh angkatan gw, walaupun nggak pernah latihan rutin, tapi paling nggak punya tim yang relatif konstan dari waktu ke waktu. Tim futsal 2006 adalah tim yang anggotanya bervariasi dan suka ngembat pemain dari manapun kalo main. Tapi strategi yang diterapin waktu semifinal dan final bikin tim ini jadi juara. Selain itu tim ini paling banyak penontonnya kalo lagi main. Tenis meja dan tenis bisa nyumbangin masing-masing 2 medali emas berkat penampilan apik dari wonderwomen angkatan gw. Malah cowok nggak ada yang bisa bikin prestasi di 2 cabang ini, tapi buat kompetisi tahun depan 2006 sudah nyiapin pemain cowok yang kompeten.
Basket? Sayang sekali tim 2006 nggak juara, padahal termasuk salah satu tim yang diunggulkan. Cuma kalah di final sama barisan PPDS yang bejibun dan gonta-ganti melulu dan nggak full team saat main di final bikin tim ini cuma dapat perak. Tim sepakbola juga begitu, dikalahkan oleh tim PPDS + ballboy-nya lewat pertandingan yang dramatis dan penuh tekanan batin + fisik di semifinal. Namun akhirnya bisa juga mengambil medali perunggu. Padahal tim sepakbola ini suka cuma tampil pas-pasan; sekali main cuma 11 orang dan nggak ada substitutes-nya, kalo ada palingan cuma 1-2 orang, nggak lebih.
Yang bikin gw bangga lagi adalah khusus untuk tim sepakbola dan basket adalah tim ini menjadi tim terbaik untuk kategori angkatan di FKUI saat ini. Semoga tahun depan gelar juara umum ini berhasil kami pertahankan!
No comments:
Post a Comment