Thursday, August 5, 2010

Liburan Pangandaran

Pangandaran, salah satu pantai terbaik di pulau Jawa, terletak di dekat perbatasan Jabar-Jateng tepatnya di Kabupaten Ciamis. Akhir Juli yang lalu, gw berkesempatan liburan ke sana. Ekspektasi gw berlebih karena Pangandaran adalah objek wisata andalan Jabar. Lagian, waktu itu liburan anak sekolah udah selesai. Jadi mestinya pantainya nggak kayak cendol.

Sebelumnya gw nginep di Bandung dulu, sekalian nemenin bokap yang ada kerjaan. Bandung ya seperti biasa lah harus wisata kuliner sama FO. Cuma sekarang ini gw nemuin lagi restoran favorit keluarga gw yang dulu ilang: restoran seafood Parit 9, yang dulu sempet pindah. Kepiting saus singapore-nya wuidih harus dicoba. Untuk restoran yang sekelas itu di Jakarta nggak ada yang ngalahin. Gw dijemput sama teman-teman liburan gw (Fadhil, Fatia, Haykal) di restoran itu. Maksud hati mau mesenin dulu biar makanannya cepet datang, gw lupa ada Haykal si anak Aceh yang nggak tahan pedes sedikit pun sama Fatia yang nggak bisa makan kepiting. Sore hari langsung cabut ke Pangandaran, estimasi 5 jam dengan kendaraan Avanza sama modal GPS dari Haykal. Keluar Bandung dikit aja udah macet. FYI, untuk sampe ke Pangandaran harus ngelewatin 2 gunung yang berarti jalan berkelok-kelok sebanyak 2 kali. Tengah malam sekitar jam 12 kita baru ngeliat pantai. Malam minggu ternyata daerah pantainya masih rame.

Keesokan harinya pagi-pagi gw jadi saksi Pangandaran di minggu pagi yang rame banget, bahkan kolam renang hotel juga ikut-ikutan kayak cendol. Kita jemputin satu temen lagi di pos polisi Pangandaran, Mang Juno, yang habis transit satu malam di Tasikmalaya. Terus dilanjutin sama snorkling karang di pantai Pasir Putih. Sayang sekali, gara-gara tsunami tahun 2006, terumbu karangnya jadi nggak terlalu bagus lagi dan ikan-ikannya udah jarang. Sore hari dilanjutin trekking cagar alam Pangandaran untuk ngelihat gua stalaktitnya. Malem harinya dilanjutin makan seafood di daerah pantai timur. Pantai barat sama pantai timur Pangandaran bedanya 180 derajat, bagaikan nggak ada kehidupan di pantai timur.


Pantai barat



Pantai timur



Pantai Pasir Putih


Keesokan harinya jalanan jadi lebih sepi dan tujuan kita selanjutnya adalah ke 30 km arah barat Pangandaran, tepatnya ke daerah Cijulang. Ngabisin waktu sehari di Pangandaran hari sebelumnya dirasa udah cukup dan belum dapet kesan yang wah. Begitu sampai ke objek wisata Green Canyon, kita lebih kecewa lagi begitu tahu perjalanannya dibatasi karena hujan yang terjadi kemarin malamnya. Akhirnya nggak jadi ke Green Canyon dan pergi ke pantai Batukaras yang juga nggak jauh dari situ. Ini dia pantai yang wajib dikunjungi, relatif sepi dan banyak bule! Bahkan lebih gampang nyari bule daripada pribumi di sana. Dan pantai inceran bule pasti ada nilai lebihnya: surfing! Modal 50 ribu rupiah per papan dihabisinlah waktu sampai menjelang sore hari. Sore kembali ke Pangandaran, ngelihat sunset di pantai barat, dan makan malam lagi di pantai timur. Seafood di sini memang gw akuin seger-seger walaupun masakannya biasa aja, itu yang jadi nilai plus Pangandaran. Malam hari di Pangandaran kalo nggak libur berasa seperti kota mati!


Pantai Batukaras


Keesokan harinya bangun pagi-pagi untuk ngelihat sunrise di pantai timur, sekaligus persiapan untuk nebus Green Canyon hari sebelumnya. Semalam hujan masih rintik-rintik, langit mendung, tapi kita masih berharap Green Canyon dibuka full karena sedari awal memang tujuannya ya ini, bukan Pangandaran. Beruntung Green Canyon dibuka penuh, bermodalkan 75 ribu rupiah satu perahu akhirnya perjalanan diteruskan. Sumpah, rugi banget kalo nggak ke sini, apalagi waktu perjalanan nyusurin dinding Green Canyon bermodalkan pelampung, kedua tangan, dan skill renang. Yup, skill renang memang wajib dikuasai untuk jalan ke sini. Tapi kecapekan itu terasa sirna saat berenang mengikuti arus, melewati jeram, dan lompat dari ketinggian 6 meter. Ini memang perjalanan yang harus diulang.


Green Canyon


Satu lagi tempat yang nggak boleh dilewati antara Jakarta-Pangandaran, restoran sunda Cibiuk yang terkenal akan sambelnya. Buat yang nggak suka pedes anda beruntung! Sambel Cibiuk bisa dihidangkan nggak pedes (agak maksa dinamain sambel). Makan di saat laper-lapernya di tengah perjalanan 7 jam di pegunungan Priangan memang nggak ada yang ngalahin.

4 comments:

  1. Interesting, probably I'll go there this year. Abis berapa duit Wan?

    ReplyDelete
  2. per orang sekitar 650 ribu. itu juga gara-gara makanannya banyak banget

    ReplyDelete
  3. mahal cui kalo kesana bulenya juga dah jarang...

    ReplyDelete
  4. Kalo Pangandarannya memang nggak terlalu bagus, direkomendasikan sih Batukaras sama Green Canyon

    ReplyDelete